Alasan Prabowo-Hatta menarik diri dari proses rekapitulasi suara tersebut, kata Fadli, karena proses Pilpres 2014 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum dinilai bermasalah, tidak demokratis dan sarat penyimpangan maupun kecurangan.
"Kami telah menempuh jalan yang ada, termasuk melaporkan ke KPU dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu--red) agar masalah-masalah kecurangan yang terjadi di sejumlah daerah dapat diselesaikan terlebih dahulu," ucapnya.
Namun, upaya timkamnas itu nihil. Menurut Fadli, pihak KPU tak menggubris tuntutan yang merupakan hak konstitusional tim Prabowo-Hatta.
Alhasil, dirinya menilai pilpres tidak seusai dengan asas mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib, dan kepentingan umum. "Keterbukaan, propesionalitas dan akuntabilitas," cetusnya.
Atas dasar tersebut, Prabowo-Hatta akan melakukan langkah hukum dan langkah politik yang diperlukan. Tim pembela merah putih Prabowo-Hatta akan menempuh jalur hukum yakni ke Mahkamah Konstitusi dan DKPP.
"Adapun kasus yang ada indikasi pidana dilaporkan kepada kepolisian, selanjutnya langkah politik melalui DPR-RI dan lembaga-lembaga terkait," tutur Fadli.
0 komentar:
Posting Komentar